Tema : Kepuasan Konsumen
Masalah : memberikan penilaian terhadap variabel pembentuk kepuasan konsumen pada usaha ritel Hypermarket.
Judul : ANALISIS VARIABEL PEMBENTUK PERSEPSI KONSUMEN PADA RITEL HYPERMARKET DI LEBAK BULUS
Oleh : Endah Pujiastuti
Jl.Masjid Darussalam Rt/Rw:003/02 No:137
Kedaung-Pamulang 15415
Email : endahpuji_astuti@yahoo.com
LATAR BELAKANG
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang maju dan berkembang pesat khususnya dikota-kota besar, telah terjadi perubahan di berbagai sektor termasuk di bidang industri dan produksi serta pada kegiatan ritel di Indonesia yang telah berkembang menjadi usaha berskala besar. Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan semakin luasnya kesempatan untuk dapat lebih berkembang. Hal tersebut terkait dengan semakin tingginya tingkat konsumsi masyarakat Indonesia dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini membawa dampak pada pola perilaku belanja seseorang, dimana semakin banyaknya perusahaan ritel maka tuntutan akan tempat berbelanja yang nyaman serta menyediakan kebutuhan konsumen dalam satu lokasi semakin dibutuhkan.
Bentuk usaha ritel yang mengalami perkembangan cukup pesat adalah hypermarket. Dewasa ini perkembangan hypermarket tampak cukup pesat, banyak bermunculan hypermarket dengan berbagai fasilitas dan pelayanan yang semakin lengkap. Hypermarket menyediakan berbagai macam barang kebutuhan masyarakat secara lengkap. Pada dasarnya keberhasilan usaha pada bidang ritel berada pada pengadaan barang, baik secara kualitas maupun kuantitas serta harga yang terjangkau guna meningkatkan jumlah konsumen yang berkunjung pada ritel tersebut.
Dapat kita lihat, dikawasan Lebak Bulus berdiri dua ritel hypermarket yang posisinya saling berhadapan yaitu Carrefour dan Giant. Dimana keduanya saling bersaing dengan strategi pemasarannya masing-masing guna meningkatkan jumlah konsumen yang berkunjung pada ritel hypermarket tersebut. Dalam hal ini peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui persepsi konsumen dengan memperhatikan variabel-variabel pembentuk persepsi konsumen dalam berbelanja pada ritel hypermarket di Lebak Bulus.
TUJUAN
Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan, antara lain :
1. Untuk mengidentifikasi variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel minimarket Alfamart dan Indomaret.
2. Untuk mengetahui variabel yang paling dominan dalam membentuk kepuasan konsumen pada ritel minimarket Alfamart dan Indomaret.
3. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan oleh ritel minimarket Alfamart dan Indomaret untuk meningkatkan kepuasan konsumennya.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode statistik dengan menggunakan Analisis Validitas dan Reliabilitas, Analisis Faktor dan Analisis Korelasi. Data hasil survei yang diperoleh dari kuesioner diolah dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS), dan dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 11.0., dengan jumlah sampel adalah 100 orang.
Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi variabelnya adalah variabel Lokasi, Iklan dan Promosi, Harga, Kenyamanan Berbelanja, Kelengkapan Produk, dan Pelayanan.
Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif, maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah Metode Survei yaitu teknik pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung.
Teknik penskalaan yang digunakan adalah dengan menggunakan Skala Likert,dimana penelitian terhadap pernyataan diberi nilai 5 untuk penilaian Sangat Setuju, nilai4 untuk penilaian Setuju, nilai 3 untuk penilaian Cukup Setuju, nilai 2 untuk penilaian Tidak Setuju, dan nilai 1 untuk penilaian Sangat Tidak Setuju.
PEMBAHASAN
Analisis faktor
Dalam penelitian ini analisis faktor digunakan untuk mengenali atau mengidentifikasi suatu set variabel yang penting dari suatu set variabel yang lebih banyak jumlahnya untuk dipergunakan didalam analisis multivariate selanjutnya. Sebagai landasan untuk menganalisis digunakan KMO and Barlett’s Test. Suatu indeks yang digunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor. Dengan KMO dari 0.5 – 1.0 berarti faktor analisis tepat, dan kurang dari 0.5, analisis dikatakan tidak tepat. Component matrix digunakan untuk memuat semua factor loading dari semua faktor variabel pada semua faktor extracted.
Tabel 11. Component Matrix
Component Matrix
Component | |
1 | |
Lokasi | ,834 |
Harga | ,933 |
Kenyamanan berbelanja | ,357 |
Kelengkapan produk | ,741 |
pelayanan | ,619 |
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel-variabel pembentuk persepsi konsumen dapat membentuk satu komponen. Dengan menggunakan Principal Component Analysis maka dapat diketahui bahwa variabel harga merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
KESIMPULAN
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa:
1. Hubungan antar variabel pembentuk persepsi konsumen pada ritel hypermarket di Lebak Bulus adalah signifikan.
2. Variabel lokasi, harga, kenyamanan berbelanja, kelengkapan produk dan pelayanan mampu membentuk komponen utama persepsi konsumen pada ritel hypermarket di Lebak Bulus.
3. Dari lima variabel yang paling dominan membentuk persepsi konsumen pada ritel hypermarket di Lebak Bulus adalah variabel Harga.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diketahui bahwa variabel lokasi, harga, kenyamanan berbelanja, kelengkapan produk, dan pelayanan merupakan komponen utama pembentuk persepsi konsumen. Tapi variabel harga adalah yang paling dominan. Oleh sebab itu, sebaiknya pengusaha ritel hypermart di lebak bulus menggunakan harga sebagai sarana pembentuk kepuasan konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar