Minggu, 29 Mei 2011

Abstrak

Nama : Wahyu Ardimas

Kelas : 3EA10

NPM : 11208271

Abstrak

o Menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat.

o Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan

o Dua konsep utama dalam membuat abstrak:

o Conciseness

o Significance

o Fungsi / Tujuan abstrak:

o Current awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen

o Menghemat waktu pembaca

o Melanjutkan membaca atau tidak ?

o Menghindari terjadi duplikasi tulisan

o Keyword : memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis

Isi Abstrak

o Hasil (result)

o Apa konsekuensi dari permasalahan atau isu yang didiskusikan penulis ?

o Rekomendasi (recommendations)

o Apa solusi yg ditawarkan penulis ?

o Apakah penulis merekomendasikan perubahan atau aksi tertentu ?

o Kesimpulan (conclusions)

o Apakah penulis menggambarkan hubungan “cause & effect” ?

o Apa kesimpulan yang dibuat oleh penulis dari studi yang dilakukannya ?

Tipe Abstrak

§ Descriptive Abstract

o Berisi informasi yang terdapat pada tulisan

o Berisikan tujuan, metode, dan cakupan dari tulisan

o Tidak mencakup hasil, kesimpulan dan rekomendasi

o Biasanya sangat pendek

o Memperkenalkan kepada pembaca tentang subjek dari tulisan

o Informative abstract:

o merupakan substitusi dari dokumen

o Berisi spesifik informasi dari tulisan

o versi miniature dari dokumen yang mencakup tujuan, metode, cakupan, hasil, kesimpulan dan rekomendasi dari tulisan

o Pendek, biasanya 10 % dari panjang tulisan

o Biasanya digunakan dalam laporan penelitian

o Descriptive Abstract

This paper presents the results of some experiments investigating the use of Neural Network in the learning engine of an Connectionist Information Retrieval System called CIRS. CIRS uses the learning and generalization capabilities of the Back Propagation learning algorithm to acquire and use application domain knowledge in the form of a sub-symbolic knowledge representation. This paper describes the architecture of CIRS and reports on experiments on three different learning strategies.

*) Crestani, Fabio, “Domain Knowledge Acquisition for Information Retrieval using Neural Network”, Department of Computing Science, University of Glasgow, Scotland, 1994.

o Informative Abstract

Artificial neural networks have proven to be a successful, general method for inductive learning from example. However, they have not often been viewed in terms of constructive induction. We describe a method for using a knowledge-based neural network of the kind created by the KBANN algorithm as the basis of a system for constructive induction. After training, we extract two types of rules from a network: modified versions of the rules initially provided to the knowledge-based neural network, and rules which describe newly constructed features. Our experiments show that the extracted rules are more accurate, at classifying rules are more accurate, at classifying novel examples, than the trained network from which the rules are extracted.

*) Towell, Geoffrey, G, et al, “Constructive Induction in Knowledge Based Neural Network”, Department of Computer Science, University of Wisconsin, 1991.

Abstract vs Introduction

o Abstrak

o Merupakan overview dari seluruh essay/laporan/tulisan

o Pendahuluan (Introduction)

o Merupakan gambaran umum dari permasalahan, alasan dan latar belakang kenapa permasalahan yang akan dikembangkan tersebut penting.

Qualities of Good Abstract

o Menggunakan satu atau beberapa paragrap yang baik, merupakan satu kesatuan (unified), koheren, concise dan dapat berdiri sendiri (able to stand alone)

o Mengikuti kronologis dari tulisan

o Adanya transisi secara logika diantara informasi yang diberikan

o Tidak menambahkan informasi baru, hanya meringkas laporan/tulisan

o Dapat dimengerti oleh banyak pembaca

Steps for Writing Effective Abstracts

o Tulis Draft Kasar, tanpa melihat tulisan lagi

o Jangan hanya mengkopi kalimat kunci dari tulisan: Anda akan mendapatkan informasi yang terlalu banyak atau informasi yang terlalu sedikit.

o Buat ringkasan informasi dengan bahasa sendiri

o Revisi Draft Kasar tersebut dengan:

o Membetulkan kesalahan strukturnya

o Tingkatkan transisi dari point satu ke point lainnya

o Buang informasi yang tidak berguna

o Tambahkan informasi yang tertinggal

o Hilangkan kata-kata yang tidak perlu

o Betulkan kesalahan ejaan, grammar, dsb.

o Cetak dan baca lagi

Abstract Tips

o Buat supaya pekerjaan Anda terkesan menarik

o Hindari bahasa yang panjang dan kompleks

o Hindari penggunaan jargon (hyperbolis)

o Tetapkan batasan kata dalam setiap kalimat

o Pastikan bahwa abstrak sudah mencakup seluruh point penting dalam tulisan

o Abstrak pendek (100-300 kata) untuk artikel dan paper biasanya dalam satu paragraph sedangkan abstrak yang lebih panjang, untuk tesis dan laporan bisa dalam beberapa paragraph

Sumber : http://staf.cs.ui.ac.id/WebKuliah/Scientific-Writing/Abstrak.ppt

resensi

Nama : Wahyu Ardimas

Kelas : 3EA10

NPM : 1208271

A. Pengertian Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Yang akan kita bahas pada buku ini adalah resensi buku. Resensi buku adalah ulasan sebuah buku yang di dalamnya terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan terhadap buku.
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.
Ada yang berpendapat bahwa minimal ada tiga jenis resensi buku.
1. Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam menyampaikan keseluruhan isi buku.
2. Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
3. Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku. Bisa jadi resensi jenis informatif namun memuat analisa deskripsi dan kritis. Alhasil, ketiganya bisa diterapkan bersamaan.


B. Unsur-unsur Resensi
Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:
1. Membuat judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.
2. Menyusun data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
a. judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);
b. pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);
c. penerbit;
d. tahun

terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
e. tebal buku;
f. harga buku (jika diperlukan).
3. Membuat pembukaan
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
a. memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;
b. membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;
c. memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
d. memaparkan keunikan buku;
e. merumuskan tema buku;
f. mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
g. mengungkapkan kesan terhadap buku;
h. memperkenalkan penerbit;
i. mengajukan pertanyaan;
j. membuka dialog.
4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c. keunggulan buku;
d. kelemahan buku;
e. rumusan kerangka buku;
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g. adanya kesalahan cetak.
5. Penutup resensi buku
Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.

Contoh :

Awa Bosan Jadi Komodo

Judul Buku : Awa Bosan Jadi Komodo
Peresensi: Hendrinova
Penulis : Meidya Derni
Penerbit ; Pustaka Al-Kautsar For Kids
Cetakan : Pertama, Oktober 2009
Tebal : 49 halaman

Proses mengajari anak budi pekerti yang baik, bermula dari kebiasaan ibu atau sang ayah mendongeng buat anaknya. semakin banyak mendongeng, tidak hanya memperkaya pengetahuan anak, tapi juga sekaligus memoles tingkah lakunya.

Sayangnya, dongeng yang ada sekarang, kebanyakan tidak disentuh nilai-nilai religi. Dongeng kancil saja misalnya. Dari dulu, orangtua melabelinya binatang yang cerdik. Tanpa memilah, kece rdikan seperti apa yang dimiliki kancil.

Tak jarang, kancil memanfaatkan orang lain untuk kesenangan ataupun keselamatan dirinya. Demi egonya, ia tega menipu dan membuat dendam binatang lainnya.

Untuglah sekarang, dongeng Islami mulai menggeliat. Termasuk dongeng-dongeng binatang, dengan sentuhan nilai-nilai agama. Sehingga setiap tindakan pe laku dalam dongeng, selalu dikontrol oleh agama.

Seperti buku berjudul ‘Awa Bosan jadi Komodo’ ini. Diceritakan, bagaimana Awa seekor anak komodo yang tidak mensyukuri tubuh yang ia miliki. Ketika melihat burung yang gampang terbang dan pindah ke sana ke mari, ia pun iri dan ingin pula jadi burung.

Berdi si burung yang dikagumi Awa, dengan ikhlas mau mengajarinya. Awa kemudian disuruh membuat sayap. Sayang, sayap daun yang dibuat Awa, malah membuat jatuh berdebam ke bumi.

Berdi kemudian menyuruh Awa memakan biji-bijian, sebagai syarat menjadi burung. Ia juga disuruh memanjat pohon, untuk bisa masuk dan keluar sarang. Awa pun menurut, walau akhirnya dongkol sendiri.

Biji-bijian yang dimakan Berdi ternyata pahit di lidah Awa. Ia pun tidak bisa mengunyah, dan lebih memilih memuntahkan biji-bijian yang ada dalam kerongkongan.

Dari pelajaran itu, Awa akhirnya bersyukur telah menjadi komodo. Ia bisa makan daging enak dan punya rumah yang besar. Awa pun akhirnya menghapus keinginannya untuk jadi burung.

Setidaknya ada empat dongeng binatang yang terkandung dalam buku ini. selain kisah Awa, juga ada kisah Apoda, si burung cendrawasih yang sombong pada saudaranya sendiri.

Berikutnya kisah Pongo, anak orangutan yang takut memanjat. Berkat latihan keras yang diajari ibunya, ia akhirnya bisa memanjat pohon dan berayun dari satu pohon ke pohon lainnya.

Kisah Anno anak Anoa tentu tidak kalah serunya. Anno yang dicueki penghuni hutan lainnya karena mengajak mereka be rmain, memilih sibuk dengan diri sendiri.

Namun hatinya tersentak, saat mendengar Buba anak Anoa lainnya berteriak minta tolong. Kakinya tersangkut dan itu segera dilepaskan Anno. Tak disangka, Buba membalas jasa Anno dengan bermain bersama.

Buku ini tentu tidak sekedar dongeng. Juga ada selipan ilmu pengetahuan terkait binatang yang diceritakan. Sehingga pembaca bisa membayangkan, sosok utuh makhluk yang dimaksud dengan segala faktor penunjang hidup.

Sumber :

http://jajawilsa.blogspot.com/2009/05/pengertian-resensi.html

http://renggap.co.cc/kumpulan-contoh-resensi-buku/ yang diperoleh dari

http://hendrinova.wordpress.com/2009/11/01/dongeng-religi-untuk-si-buah-hati/